Melalui Pokir H. Irsyad Syafar, Lc, M.Ed, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar Pelatihan Relawan Penanggulangan Bencana Daerah tahun anggaran 2022. Pelatihan diikuti para calon relawan sebanyak 75 orang dari lingkungan BPBD Kota Payakumbuh selama tiga hari, mulai Ahad (20/11) sampai Selasa (22/11).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antar BPBD di Sumbar, dalam melaksanakan penanggulangan bencana baik pada saat pra bencana, saat bencana, pasca bencana serta meningkatkan peran serta relawan untuk kesiap siagaan dalam mengantisipasi ancaman bencana di Kota Payakumbuh maupun di Sumbar.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiap Siagaan (PK) BPBD Provinsi Sumbar Fajar Sukma dalam sambutannya menyampaikan, Secara geologi Provinsi Sumatera Barat merupakan daerah dengan resiko bencana yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan posisi geografis Sumbar dilalui tiga lempeng dunia yang menyebabkan gempa bumi dan memicu terjadinya tsunami.
"Tingginya intensitas kegempaan di Sumbar, diperlukan upaya peningkatan kesiap siagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam menghadapi kemungkinan bencana, salah satunya adalah dengan melakukan mitigasi bencana, membuat perencanaan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Pelatihan, serta menyiapkan sarana dan prasarana dalam rangka menurunkan tingkat resiko bencana," ujar Fajar Sukma.
Ia juga menyampaikan pentingnya membangun koordinasi dan sinergisitas, serta terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam melaksanakan tugas penanggulangan bencana yang ada di Sumatera Barat.
Selain itu, H. Irsyad Syafar selaku dewan yang memperjuangkan terselenggaranya kegiatan melalui anggran menilai, pentingnya penyelenggaraan kegiatan pelatihan mitigasi bencana, mengingat Sumbar merupakan daerah yang rawan terjadi bencana.
Keberadaan relawan dalam penanggulangan bencana sangat dibutuhkan, mengingat penanggulangan bencana tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja melainkan perlu ada kolaborasi.
"Relawan harus tergerak membantu, bila menemukan orang lain mengalami bencana. Jangan dilihat asal usulnya, harus segera dibantu. Jangan pamrih, iklas untuk memberi, insyaallah ada Allah yang menggantinya dengan pahala," ujar H. Irsyad Syafar.
Anggota dewan dari fraksi PKS itu juga menyampaikan mengenai adab-adab yang harus dipatuhi sebagai relawan. "Relawan selalu siap siaga dan selalu menjaga adab, ketika musibah terjadi relawan siap. Karena itu peluang beramal shaleh," pesannya.
Wakil Ketua DPRD Sumbar itu juga menerangkan akan revisi Ranperda kebencanaan tahun 2023 mendatang, sehingga akan menjadi payung dalam menanggulangi kebencanaan di Sumatera Barat. "Saya juga sudah anggarkan kegiatan outdoor untuk tahun depan," ungkapnya.
Selain itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Payakumbuh Erizon mengatakan di hari yang berbeda, tentang pentingnya peran masyarakat dalam kebencanaan dan penanggulangan bencana Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. (YA)
0 Komentar